Minggu, 01 Juni 2014

Tari Jaipong yang Membudaya




 

Picture  


Tari Jaipong adalah seni tari yang lahir dari kreativitas seorang seniman asal Bandung, Gugum Gumbira. Ia terinspirasi pada kesenian rakyat yang salah satunya adalah Ketuk Tilu menjadikannya mengetahui dan mengenal betul perbendaharan pola-pola gerak tari tradisi yang ada pada Kliningan atau Bajidoran atau Ketuk Tilu. Sehingga ia dapat mengembangkan tarian atau kesenian yang kini di kenal dengan nama Jaipongan.

Karya jaipongan yang pertama kali mulai dikenal oleh masyarakat adalah tari Daun Pulus Keser Bojong dan Rendeng Bojong yang keduanya merupakan jenis tari putri dan tari berpasangan. Awalnya tarian tersebut dianggap sebagai tarian erotis dan vulgar, tetapi seiring jaman tari ini semakin popular dan meningkat frekuensi pertunjukkannya baik di media TV, hajatan, maupun perayaan-perayaan yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun swasta. Dari kesenian tari jaipong ini telah melahirkan banyak seniman tari seperti Tati Saleh, Yeti Mamat, Eli Somali, & Pepen Dedi Kurniadi. Disamping kebenaran mengenai asal usul tari jaipong, kita sebagai generasi penerus bangsa wajib untuk melestarikannya. 

Menyebut Jaipongan sebenarnya tak hanya akan mengingatkan orang pada sejenis tari tradisi Sunda yang atraktif dengan gerak yang dinamis. Tangan, bahu, dan pinggul selalu menjadi bagian dominan dalam pola gerak yang lincah, diiringi oleh pukulan kendang. Terutama pada penari perempuan, seluruhnya itu selalu dibarengi dengan senyum manis dan kerlingan mata. Inilah sejenis tarian pergaulan dalam tradisi tari Sunda yang muncul pada akhir tahun 1970-an yang sampai hari ini popularitasnya masih hidup di tengah masyarakat.



Dewasa ini tari Jaipongan boleh disebut sebagai salah satu identitas kesenian Jawa Barat, hal ini nampak pada beberapa acara-acara penting yang berkenaan dengan tamu dari negara asing yang datang ke Jawa Barat, maka disambut dengan pertunjukan tari Jaipongan. Demikian pula dengan misi-misi kesenian ke manca negara senantiasa dilengkapi dengan tari Jaipongan. Tari Jaipongan banyak mempengaruhi kesenian-kesenian lain yang ada di masyarakat Jawa Barat, baik pada seni pertunjukan wayang, degung, genjring/terbangan, kacapi jaipong, dan hampir semua pertunjukan rakyat maupun pada musik dangdut modern yang dikolaborasikan dengan Jaipong.Berikut adalah contoh tari jaipong yang membudaya di mancanegara.

Tari Jaipong

 

Indonesia memiliki segudang kesenian dan kebudayaan yang sangat menarik untuk kita gali. Banyak sekali kebudayaan serta kesenian Indonesia yang sudah mulai punah karena tergerus oleh perkembangan jaman yang semakin modern. Tantangan globalisasi menjadi bagian dari tantangan yang bersifat eksternal selain dari tantangan, bahkan ancaman yang berasal dari keanekaragaman budaya dan suku bangsa yang bersifat internal. Perkembangan teknologi informasi menjadi salah satu sebab semakin cepatnya terjadi perubahan pada masyarakat suatu bangsa. Perkembangan teknologi informasi (internet) ini dapat dimanfaatkan untuk media pengembangan budaya nasional. Bangsa Indonesia memiliki kesempatan yang besar untuk mempublikasikan atau bahkan mempromosikan semua budaya nasional Bangsa Indonesia untuk kemajuan bangsa dan kesejahteraan rakyat. Seperti mempromosikan kebudayaan & tradisi Indonesia agar lebih dikenal dunia serta dapat menarik wisatawan asing untuk mengunjungi Indonesia sebagai tujuan utama wisata mereka. Disadari atau tidak banyak sekali kebudayaan Indonesia mulai punah dan tersingkir keberadaannya.  

Sumber:
- http://taridaerah07.abatasa.co.id/post/detail/25146/sejarah-tari-jaipong.html
- http://www.antaranews.com/berita/186868/misi-muhibah-kebudayaan-sunda-di-tiga-kota-italia
- http://atdikbudlondon.com/2013/04/25/indonesia-raya-bergema-di-manchester-academy/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar