Pesatnya
perkembangan teknologi di era saat ini cukup menimbulkan dampak besar
bagi kehidupan manusia. Banyaknya teknologi-teknologi canggih yang
tercipta memang sangat membantu pekerjaan manusia. Mulai dari yang
ringan sampai yang berat sekalipun dapat diselesaikan dengan
teknologi. Di Indonesia sendiri, teknologi-teknologi canggih banyak
didatangkan oleh perusahaan pengimpor baik itu dari Jepang, Cina,
Taiwan dan negara lainnya. Dan boleh dikatakan, Indonesia sudah
kecanduan
akan impor barang teknologi.
Salah
satu teknologi yang setiap hari dikonsumsi masyarakat Indonesia
adalah media televisi. Baik anak-anak, remaja, maupun dewasa tak
luput dari apa yang dinamakan media
televisi.
Sampai saat ini, banyak sekali acara-acara yang tersedia dari
berbagai perusahaan pertelevisian
di Indonesia. Memang, menonton televisi dapat mengusir bosan akibat
dari berbagai kegiatan yang telah dilakukan. Tetapi, media televisi
apakah mendidik atau justru sebaliknya membodohkan? Karena konsumen
media televisi juga termasuk siswa dan mahasiswa, yang sejatinya
adalah generasi bagi kemajuan negara ini. Maka, sudah sepantasnya
permasalahan ini kita ulas.
Kita
tahu bahwa acara televisi saat ini sangat sedikit atau bahkan tidak
ada unsur pendidikan. Sebagai contoh sinetron, adakah pesan moral
yang disampaikan? Kebanyakan sinetron berceritakan tentang percintaan
remaja masa kini. Lantas, apa yang diharapkan dari sinetron? Apakah
supaya remaja-remaja di Indonesia menjadi gila cinta, pacaran, atau
bahkan seks bebas. Apakah begitu? Karena memang pengaruh sinetron
sangat besar terhadap perilaku saat ini. Mereka cenderung lebih awal
mengenal kata cinta. Bahkan, ada berita anak sekolah dasar nekat
bunuh diri hanya karena cintanya ditolak. Bukankah hal itu sangat
miris? Seorang anak yang sejatinya harus belajar untuk masa depannya,
tetapi hilang semua masa depannya gara-gara cinta. Begitu juga acara
gosip selebriti, ini juga merupakan tayangan yang tidak mendidik.
Justru menayangkan keburukan-keburukan orang lain. Dan masih banyak
sekali acara-acara saat ini yang kurang mendidik.
Di
sisi lain, ada juga acara-acara televisi yang bermanfaat seperti
Ranking 1, Who Wants to be a Millionaire, Kick Andy, Mario Teguh the
Golden Ways, On the Spot, berbagai acara dakwah agama dan lain
sebagainya. Acara yang demikian itu lebih pantas disuguhkan untuk
masyarakat di Indonesia karena manfaatnya yang sangat mendidik. Dari
acara-acara tersebut dapat kita dapatkan pengetahuan-pengetahuan baru
yang sebelumnya tidak kita ketahui. Daripada menonton acara yang
tidak ada manfaatnya sama sekali.
Lantas,
apa peran pemerintah saat ini dalam mengontrol acara-acara yang
disiarkan di Indonesia? Bukan bermaksud meragukan kinerja pemerintah,
tetapi pada kenyataannya tayangan berkualitas pada saat ini sudah
mulai berkurang, bahkan acara tentang budaya-budaya Indonesia
tampaknya sudah terlupakan. Kalau negeri tetangga mengklaim budaya
kita saja baru ramai membicarakan budaya.
Kesimpulannya,
tayangan-tayangan yang disuguhkan di Indonesia banyak yang kurang
mendidik. Jadi, kita harus pintar dalam memfilter
tayangan yang kita tonton. Semoga saja pemerintah kita bisa lebih
kritis dalam menyelesaikan masalah ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar