![Anak-anak](http://ichef.bbci.co.uk/news/ws/304/amz/worldservice/live/assets/images/2014/03/31/140331123053_child_464x261_jupiter_nocredit.jpg)
Anak-anak yang menjadi korban bullying masih
merasakan dampak kesehatan psikis dan mental akibat peristiwa yang
dialaminya lebih dari 40 tahun, seperti disampaikan oleh para peneliti
dari King's College London.
Para peneliti melakukan studi terhadap 7.771 anak-anak yang lahir pada 1958 dari usia tujuh sampai 50 tahun.
Mereka
yang mengalami gangguan atau bullying ketika masa anak-anak memiliki
risiko yang lebih tinggi untuk mengalami depresi dan kecemasan, dan
kemungkinan memiliki kualitas hidup yang lebih rendah pada usia 50
tahun.
Kelompok anti bullying mengatakan masyarakat butuh dukungan jangka panjang setelah mengalami bullying.
Sebuah
studi yang dilakukan lebih dulu oleh peneliti dari Warwick University,
melacak lebih dari 1.400 orang berusia antara sembilan dan 26 tahun dan
ditemukan bahwa bullying menimbulkan konsekuensi negatif bagi kesehatan, prospek pekerjaan dan hubungan.
Kita harus beranjak dari persepsi yang
menganggap bullying merupakan bagian dari pertumbuhan. Para guru,
orangtua dan pembuat kebijakan harus waspada bahwa apa yang terjadi di
lingkungan sekolah dapat berakibat jangka panjang bagi anak-anak.
"Program untuk menghentikan bullying
sangat penting, tetapi kita juga butuh memperhatian pada upaya
intervensi dini untuk mencegah masalah itu dapat bertahan hingga masa
dewasa."
Penelitian menyebutkan efek membahayakan dari bullying
akan bertahan ketika faktor lain termasuk masalah IQ di masa anak-anak,
emosional dan tingkah laku serta status ekonomi orangtua dimasukan
dalam hitungan.
Lucie Russell, direktur kampanye dan media Young
Minds, mengatakan penelitian menekankan pada efek bullying tidak cuma
sementara.
"Bullying merupakan peristiwa traumatik dan
menyakitkan bagi anak-anak usia dini yang mengalaminya dan dampak jangka
panjangnya dapat bertahan sampai beberapa tahun setelahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar