Lagi-lagi pendidikan…..
Problematika pendidikan
merupakan sesuatu yang kompleks. seperti masalah sosial, problematika
dalam pendidikan pun sulit dihilangkan, entah problematika itu dikurangi
entah menuju tingkat yang lebih kompleks. persoalan pendidikan akan
selalu ada selama peradaban dan kehidupan manusia berkembang. Terlebih
lagi, tuntutan untuk menjadi yang terdepan dalam dunia pendidikan
semakin kencang di tengah cepatnya perkembangan teknologi di masyarakat.
Pendidikan mempunyai tugas untuk membangun sumber daya manusia. Pembangunan sosial yang digencarkan oleh pemerintah indonesia harus diimbangi dengan kemajuan pemikiran masyarakatnya. Terlebih lagi, masyarakat di tiap daerahnya harus siap membangun peradaban sosial yang lebih terdepan agar tidak tertinggal. Namun, apakah pendidikan yang dimaksud ini sudah merata dalam skala nasional?
Pendidikan mempunyai tugas untuk membangun sumber daya manusia. Pembangunan sosial yang digencarkan oleh pemerintah indonesia harus diimbangi dengan kemajuan pemikiran masyarakatnya. Terlebih lagi, masyarakat di tiap daerahnya harus siap membangun peradaban sosial yang lebih terdepan agar tidak tertinggal. Namun, apakah pendidikan yang dimaksud ini sudah merata dalam skala nasional?
Kondisi geografis & Mutu Pendidikan
Indonesia adalah Negara yang paling
banyak memiliki pulau-pulau. Pulau-pulau tersebut tersambungi oleh laut.
Dibalik keuntungannya memiliki banyak pulau yang indah, namun
keuntungan ini tidak dimaksimalkan dalam hal untuk memajukan (meratakan)
pendidikan. Bagaimana tidak, dapat dikatakan sampai saat ini pun
konsentrasi pendidikan masih Jawa-sentris, yang lebih ironis lagi,
pendidikan yang masih Jawa-sentris ini ternyata tidak benar-benar
mencakup daerah-daerah terpencil. Lalu mau dikemanakan harapan-harapan
saudara-saudara kita di Timur sana?
Suatu sistem untuk mendayagunakan sumber
daya yang ada untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Jika penggunaannya
tepat sasaran dan tepat guna ini dapat dikatakan tingkat efisiensi dan
efektifannya tinggi. Hal ini tentu saja berkaitan erat dengan
pembangunan infrastruktur untuk mendukung tujuan tersebut.
Bagaimana penempatan guru dan tenaga
pengembang pendidikan harus ditempatkan juga menjadi hal penting yang
harus diperhatikan. Faktanya, ketika dilaksanakannya Ujian Nasional ini
sama saja dengan menyamaratakan apa yang di dapat di kota besar dengan
yang di kota kecil, padahal apa yang didapat oleh murid-murid di kota
kecil itu sangat jauh tertinggal dibandingkan yang di kota besar. Karena
“manipulasi” pemerataan ini, penghapusan UN saat ini sedang dibangun
oleh beberapa aktivis pendidikan. Dengan masih terselenggaranya UN,
artinya secara tidak langsung pemerintah telah membuat keputusan bahwa
pendidikan yang didapat oleh anak-anak Indonesia telah sama. Padahal,
dari kondisi fasilitas sekolah saja tidak sama apalagi mutu pendidikan
yang di dapat.
Masalah penempatan guru yang kurang
merata pun menjadi pengaruh mutu kualitas pendidikan di tiap daerah.
Umumnya, guru yang di wilayah pedalaman kurang dibekali dalam hal
pengajaran. Tentunya hal pengajaran tidak melulu tentang memberikan
materi semata, tetapi juga mengajarkan bagaimana memberikan contoh sikap
kognitif dan afektif yang baik kepada murid. Lebih dari itu, kurangnya
guru di wilayah pedalaman pun menjadi masalah juga. Kebutuhan guru di
lapangan tidak seimbang dengan tenaga pendidik yang diangkat.
Pemberdayaan tenaga pendidikan di
Indonesia seringkali terlambat, khususnya saat menerima datangnya
kurikulum baru. Kurikulum baru menuntut adanya penyesuaian dari para
pelaksana di lapangan (penyuluhan, latihan, lokakarya, penyebaran buku
panduan). Kemudian proses tersebut dilaksanakan untuk menjalankan apa
yang dirancang pada kurikulum baru. Namun, proses itu memakan banyak
waktu, akibatnya kesenjangan antara saat dicanangkan berlakunya
kurikulum, saat dan ketika kurikulum dilaksanakan. Ini juga yang
menyebabkan pendidikan di Indonesia sampai sekarang belum merata.
Apabila pemerintah serius memperhatikan
hal ini, mungkin semua tidak akan seperti ini. Untuk membangun peradaban
sosial yang lebih maju, pemerataan pendidikan harus bekerja sama dengan
berbagai aspek seperti pembangunan infrastruktur. Pembangunan
infrastruktur membantu memudahkan mobilisasi dari kota besar sampai ke
desa terpencil. Selanjutnya, koordinasi yang kuat antara pemerintah
pusat, daerah, kabupaten/kota menentukan keberhasilan dari semua proses
pemerataan ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar