Pendidikan bukan hanya bertujuan untuk
mencetak manusia yang cerdas dan pandai tetapi juga pendidikan
diharapkan mampu membentuk sumber daya manusia yang memiliki moral
(bermoral). Pendidikan di Indonesia selama ini masih mengesampingkan
pendidikan moral. Seharusnya pendidikan kita mampu menciptakan pribadi
yang bermoral, mandiri, dewasa, bertanggungjawab, beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, jujur, berakhlak mulia, berbudi pekerti yang
luhur, berperilaku sopan dan santun, beretika, tahu malu dan tidak
anarki serta mementingkan kepentingan bangsa dan negara bukan pribadi
atau kelompok tertentu.
Pendidikan moral merupakan suatu kebutuhan
bagi para pelajar di generasi kita,tidak hanya para pelajar tetapi juga
para anggota masyarakat yang terlibat dalam memajukan negara .seperti
yang kita ketahui sekarang banyak terjadi pelanggaran-pelanggaran yang
muncul akibat kurangnya menanamkan pendidikan moral di usia
dini.Banyaknya para penegak hukum tidak memutuskan perkara sesuai dengan
harapan masyarakat sangat dipengaruhi moralitas penegak hukum yang
bersangkutan.Oleh karena itu, yang paling penting dilakukan para pihak
yakni mengukur moralnya. Berbicara tentang moral maka sama saja
dengan membicarakan tentang akhlak dan etika, etika sendiri merupakan
ajaran tentang baik dan buruk. Berhubungan dengan kondisi masyarakat
Indonesia jika dilihat secara realitas maka negara ini tengah mengalami
krisis nilai-nilai kebaikan dan rasa tanggung jawab yang semestinya
telah disadari secara lahiriah.
Berkaitan dengan penjelasan di atas, maka
adakah solusinya? Dengan cara apa saja untuk meminimalisir tindak
amoral tersebut? Siapakah yang bertanggung jawab dan berperan penting
dalam pendidikan moral?
Prilaku amoral bisa saja dicegah jika semua
kalangan berkontribusi dalam pembentukan prilaku dan tingkah laku setiap
individu.Pendidikan moral diusia dini perlu dilakukan dan menjadi
tanggung jawab semua kalangan masyarakat.Peran orang tua dan guru kini
menjadi faktor utama pembentukan karakter.Juga nilai-nilai agama yang
tidak bisa lepas dari moral itu sendiri sehingga nilai religiusitas
menjadi dasar nilai moral.Akan lebih baik jika pembelajaran bahasa ikut
andil dalam pendidikan moral, karena bahasa merupakan pemersatu antar
suku bangsa yang membawa nilai kesatuan.
Perlunya pendidikan moral sejak dini.Orang
tua dan guru sekolah dasar tidak boleh memandang hal ini dengan
biasa-biasa saja. Awal yang baik akan menciptakan akhir yang baik,
seperti usaha yang maksimal akan menciptakan hasil maksimal. Seperti
itulah istilah yang cocok dalam bahasan ini. Proses nalar, kognitif,
emosional, bahasa dan moral, anak usia dini memiliki perkembangan yang
sangat pesat. Namun, dalam aplikasi pengajaran moral harus disesuaikan
dengan perkembangan jiwa anak. Perlunya metode dan strategi pengajaran
dengan cara membuat suasana pembelajaran yang menyenangkan serta
mengaitkan materi dengan kehidupan luar, tentunya bernilai positif.
Nilai-nilai moral yang sudah diterapkan sejak dini dengan mudah dapat
diaplikasikan dalam lingkungan bermasyarakat. Maka, untuk menjadikan
masyarakat yang bermoral perlunya pendidikan moral usia dini.
Orang tua memiliki peran penting dalam
perkembangan moral seorang anak. Pertumbuhan anak seharusnya selalu
menjadi pusat perhatian utama karena hal itu berkaitan dengan
pembentukan sifat dan karakter anak. Keluarga khususnya orang tua
merupakan penanam dasar moral utama bagi anak. Biasanya tingkah laku,
cara berbicara, dan cara berbuat, akan ditiru dan dilakukan oleh anak.
Orang tua akan menjadi cermin utama seorang anak. Dalam hal ini Ki Hajar
Dewantara menyatakan bahwa, rasa cinta, rasa bersatu, dan lain-lain
perasaan dan keadaan jiwa yang pada umumnya sangat berfaedah untuk
berlangsungnya pendidikan, teristimewa pendidikan budi pekerti,
terdapatlah di dalam hidup keluarga dalam sifat yang kuat dan murni,
sehingga tidak dapat pusat-pusat pendidikan lainnya menyamaikannya. Oleh karena itu, orang tua sangat penting peranannya dalam pembentukan moral untuk kelangsungan hidupnya.
Penbentukan moral di Indonesia tergantung
dari para pendidik yang memberikan pengajaran dalam bidang
apapun.Khususnya dalam pembelajaran bahasa.Pengajaran bahasa ragam lisan
dan tulisan sangat mempengaruhi kebahasaan seorang individu.Biasanya
pada status sosial yang tinggi penggunaan bahasa lebih efektif dan
komunikatif dibandingkan pada status sosial yang rendah.Hal ini
dipengaruhi oleh pendidikan yang pernah mereka tempuh.Namun, belum tentu
memberikan efek positif terhadap tingkah laku individu.Sehingga,
perlunya pendidikan moral dalam setiap pembelajaran apapun.Berbahasa
adalah sikap dan penalaran penuturnya.Juga sebagai alat pemersatu, alat
komunikasi, bahasa pengantar, bahasa pergaulan, dan menjadi lambang
identitas nasional. Bahasa Indonesia mempercepat kemajuan proses
pendidikan. Bahasa memiliki peranan yang sangat penting dalam penerapan
moral setiap individu.Sebuah sarana dalam mengungkapkan perasaan dan
komunikasi antar manusia.Keterkaitan pembelajaran bahasa dengan
pendidikan moral dapat dilihat dari bagaimana seorang pendidik
menyampaikan bahasa tersebut dan memasukkan nilai-nilai positif pada
materi bahasa sehingga selain membentuk moral tersebut ke dalam diri
individu juga dapat menumbuhkan rasa nasionalis seseorang.
Pendidikan bermoral dapat menciptakan
masyarakat bermoral jika pendidikan moral dilakukan sejak dini karena
hal itu demi keberlangsungan hidup setiap individu itu sendiri.Peran
keluargalah yang paling berpengaruh terutama orang tua, karena merekalah
tempat belajar pertama dan utama dalam berbagai sikap dan perwujudan
nilai-nilai tersebut. Begitu pun guru atau praktisi sekolah yang sama
pentingnya dalam membina dan mendidik dengan mengedepankan moral demi
pembentukan karakter peserta didik yang lebih baik. Serta perlunya
pengajaran bahasa, karena bahasa adalah identitas negara kita, yang mana
jika diterapkan dengan baik maka akan tumbuh rasa nasionalis yang juga
berimbas pada pembentukan karakter bangsa. Hal itu akan terwujud secara
maksimal jika adanya kontribusi dari berbagai pihak khusunya pemerintah,
keluarga, guru, dan semua kalangan masyarakat untuk mengawasi prilaku
setiap individu dan memperhatikan para penerus
bangsa yang nantinya akan mengemban tanggung jawab dalam mempertahankan
persatuan Negara. Maka, menanamkan dasar pendidikan moral pada setiap
individu adalah hal utama untuk menjadikan masyarakat bermoral.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar