Kamis, 06 November 2014

Minimnya Pendidikan Moral di Indonesia

 
Pendidikan bukan hanya bertujuan untuk mencetak manusia yang cerdas dan pandai tetapi juga pendidikan diharapkan mampu membentuk sumber daya manusia yang memiliki moral (bermoral). Pendidikan di Indonesia selama ini masih mengesampingkan pendidikan moral. Seharusnya pendidikan kita mampu menciptakan pribadi yang bermoral, mandiri, dewasa, bertanggungjawab, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, jujur, berakhlak mulia, berbudi pekerti yang luhur, berperilaku sopan dan santun, beretika, tahu malu dan tidak anarki serta mementingkan kepentingan bangsa dan negara bukan pribadi atau kelompok tertentu.

Pendidikan moral merupakan suatu kebutuhan bagi para pelajar di generasi kita,tidak hanya para pelajar tetapi juga para anggota masyarakat yang terlibat dalam memajukan negara .seperti yang kita ketahui sekarang banyak terjadi pelanggaran-pelanggaran yang muncul akibat kurangnya menanamkan pendidikan moral di usia dini.Banyaknya para penegak hukum tidak memutuskan perkara sesuai dengan harapan masyarakat sangat dipengaruhi moralitas penegak hukum yang bersangkutan.Oleh karena itu, yang paling penting dilakukan para pihak yakni mengukur moralnya. Berbicara tentang moral maka sama saja dengan membicarakan tentang akhlak dan etika, etika sendiri merupakan ajaran tentang baik dan buruk. Berhubungan dengan kondisi masyarakat Indonesia jika dilihat secara realitas maka negara ini tengah mengalami krisis nilai-nilai kebaikan dan rasa tanggung jawab yang semestinya telah disadari secara lahiriah.
Berkaitan dengan penjelasan di atas, maka adakah solusinya? Dengan cara apa saja untuk meminimalisir tindak amoral tersebut? Siapakah yang bertanggung jawab dan berperan penting dalam pendidikan moral?
Prilaku amoral bisa saja dicegah jika semua kalangan berkontribusi dalam pembentukan prilaku dan tingkah laku setiap individu.Pendidikan moral diusia dini perlu dilakukan dan menjadi tanggung jawab semua kalangan masyarakat.Peran orang tua dan guru kini menjadi faktor utama pembentukan karakter.Juga nilai-nilai agama yang tidak bisa lepas dari moral itu sendiri sehingga nilai religiusitas menjadi dasar nilai moral.Akan lebih baik jika pembelajaran bahasa ikut andil dalam pendidikan moral, karena bahasa merupakan pemersatu antar suku bangsa yang membawa nilai kesatuan.
Perlunya pendidikan moral sejak dini.Orang tua dan guru sekolah dasar tidak boleh memandang hal ini dengan biasa-biasa saja. Awal yang baik akan menciptakan akhir yang baik, seperti usaha yang maksimal akan menciptakan hasil maksimal. Seperti itulah istilah yang cocok dalam bahasan ini. Proses nalar, kognitif, emosional, bahasa dan moral,  anak usia dini memiliki perkembangan yang sangat pesat. Namun, dalam aplikasi pengajaran moral harus disesuaikan dengan perkembangan jiwa anak. Perlunya metode dan strategi pengajaran dengan cara membuat suasana pembelajaran yang menyenangkan serta mengaitkan materi dengan kehidupan luar, tentunya bernilai positif. Nilai-nilai moral yang sudah diterapkan sejak dini dengan mudah dapat diaplikasikan dalam lingkungan bermasyarakat.  Maka, untuk menjadikan masyarakat yang bermoral perlunya pendidikan moral usia dini.
Orang tua memiliki peran penting dalam perkembangan moral seorang anak. Pertumbuhan anak seharusnya selalu menjadi pusat perhatian utama karena hal itu berkaitan dengan  pembentukan  sifat dan karakter anak. Keluarga khususnya orang tua merupakan penanam dasar moral utama bagi anak. Biasanya tingkah laku, cara berbicara, dan cara berbuat, akan ditiru dan dilakukan oleh anak. Orang tua akan menjadi cermin utama seorang anak. Dalam hal ini Ki Hajar Dewantara menyatakan bahwa, rasa cinta, rasa bersatu, dan lain-lain perasaan dan keadaan jiwa yang pada umumnya sangat berfaedah untuk berlangsungnya pendidikan, teristimewa pendidikan budi pekerti, terdapatlah di dalam hidup keluarga dalam sifat yang kuat dan murni, sehingga tidak dapat pusat-pusat pendidikan lainnya menyamaikannya. Oleh karena itu, orang tua sangat penting peranannya dalam pembentukan moral untuk kelangsungan hidupnya.
Penbentukan moral di Indonesia tergantung dari para pendidik yang memberikan pengajaran dalam bidang apapun.Khususnya dalam pembelajaran bahasa.Pengajaran bahasa ragam lisan dan tulisan sangat mempengaruhi kebahasaan seorang individu.Biasanya pada status sosial yang tinggi penggunaan bahasa lebih efektif dan komunikatif dibandingkan pada status sosial yang rendah.Hal ini dipengaruhi oleh pendidikan yang pernah mereka tempuh.Namun, belum tentu memberikan efek positif terhadap tingkah laku individu.Sehingga, perlunya pendidikan moral dalam setiap pembelajaran apapun.Berbahasa adalah sikap dan penalaran penuturnya.Juga sebagai alat pemersatu, alat komunikasi, bahasa pengantar, bahasa pergaulan, dan menjadi lambang identitas nasional. Bahasa Indonesia mempercepat kemajuan proses pendidikan. Bahasa memiliki peranan yang sangat penting dalam penerapan moral setiap individu.Sebuah sarana dalam mengungkapkan perasaan dan komunikasi antar manusia.Keterkaitan pembelajaran bahasa dengan pendidikan moral dapat dilihat dari bagaimana seorang pendidik menyampaikan bahasa tersebut dan memasukkan nilai-nilai positif pada materi bahasa sehingga selain membentuk moral tersebut ke dalam diri individu juga dapat menumbuhkan rasa nasionalis seseorang.
Pendidikan bermoral dapat menciptakan masyarakat bermoral jika pendidikan moral dilakukan sejak dini karena hal itu demi keberlangsungan hidup setiap individu itu sendiri.Peran keluargalah yang paling berpengaruh terutama orang tua, karena merekalah tempat belajar pertama dan utama dalam berbagai sikap dan perwujudan nilai-nilai tersebut. Begitu pun guru atau praktisi sekolah yang sama pentingnya dalam membina dan mendidik dengan mengedepankan moral demi pembentukan karakter peserta didik yang lebih baik. Serta perlunya pengajaran bahasa, karena bahasa adalah identitas negara kita, yang mana jika diterapkan dengan baik maka akan tumbuh rasa nasionalis yang juga berimbas pada pembentukan karakter bangsa. Hal itu akan terwujud secara maksimal jika adanya kontribusi dari berbagai pihak khusunya pemerintah, keluarga, guru, dan semua kalangan masyarakat untuk mengawasi prilaku setiap individu dan memperhatikan para penerus bangsa yang nantinya akan mengemban tanggung jawab dalam mempertahankan persatuan Negara. Maka, menanamkan dasar pendidikan moral pada setiap individu adalah hal utama untuk menjadikan masyarakat bermoral.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar