ROKOK. Benda ini sering kita jumpai di lingkungan sekitar
kita. Baik di Rumah, Kampus, Cafe, Restoran, dll. Mungkin karena banyak penikmatnya, penjualan
rokok pun tersebar dimana-dimana. Bahkan Indonesia menjadi peringkat atas yang
masyarakatnya pengkonsumsi rokok.
Mungkin sebagian orang berpikir tidak merokok dapat
menghindari dirinya dari berbagai penyakit akibat rokok. Jangan salah, kalian bisa
saja merokok secara tidak langsung akibat dari asap rokok orang lain. Itulah
yang disebut perokok pasif. Perokok pasif menghirup asap dari rokok orang lain
yang tersebar luas di udara, maka di pastikan resiko penyakit yang di terima
oleh perokok pasif sama dengan perokok aktif.
Bagaimana rasanya ketika kita sedang menghirup udara yang
segar dalam sebuah ruang terbuka, namun tiba-tiba terganggu ketika seorang
perokok aktif mendekat dan mengajak bicara dengan asap yang menggumpal keluar
dari mulut dan bahkan hidungnya? Pasti sangat tidak menyenangkan. Apalagi jika dia
tanpa rasa bersalah meniupkan asap tersebut tepat ke wajah kita. Pengalaman
seperti ini saya rasa pernah dirasakan oleh semua perokok pasif. Pada mulanya
mungkin kita masih bisa menerima, namun jika terjadi secara terus menerus tentu
sangat mengganggu. Baik mengganggu kenyamanan atau kesehatan kita yang bukan
perokok.
Pada dasarnya saya sendiri tidak masalah dengan para perokok
aktif, karena saya masih sangat menghormati kebebasan masing-masing individu,
namun kadang ada beberapa perokok aktif yang tidak tahu cara bersikap yang
pantas di dalam ruang publik, di mana tidak semua orang mempunyai batas
toleransi yang sama terhadap asap rokok. Cara bersikap yang saya maksud sebenarnya sangat sederhana, di mana
perokok aktif tidak merokok dalam ruangan berpendingin, tidak merokok dalam
ruangan yang sempit, tidak merokok ketika berbicara dengan orang lain, ataupun
tidak merokok dalam tempat makan.
Perokok itu egois. Mengapa saya mengatakan bahwa perokok itu
adalah egois? Perokok yang saya maksud di sini adalah perokok aktif yang tidak
tahu sikap yang baik dalam merokok. Bayangkan saja, seorang yang tidak merokok
dinamai sebagai “perokok pasif”, padahal mereka tidak merokok sama sekali tapi
malah dicap sebagai perokok. Bahayanya lagi, perokok pasif juga mendapatkan
ancaman kesehatan yang jauh lebih parah dari pada perokok aktif. Para perokok
pasif dengan rasa toleransinya kadang tetap membiarkan seseorang merokok
walaupun hal itu sangat mengganggu kenyamanan, namun, apakah perokok aktif
pernah berpikir jika perbuatan yang mereka lakukan itu mengganggu orang
sekitar?
Perokok aktif yang tidak tahu cara dan tempat yang tepat
untuk merokok inilah yang menurut saya adalah orang yang paling egois di dunia.
Demi kebutuhan dan kenikmatanya sendiri dia tidak memikirkan orang di
sekelilingnya, dia seakan lupa jika dia berbagi tempat dengan manusia lain. Dia
seakan pura-pura bodoh dan cuek.
Berdasarkan hasil penelitian membuktikan bahwa justru bahaya
yang di terima perokok pasif lebih tinggi dari perokok aktif. Sekitar 25 persen zat
berbahaya yang terkandung dalam rokok langsung masuk ke tubuh perokok aktif tersebut. Sedangkan 75
persen lagi tersebar melalui asap perokok
yang tersebar luas di udara yang kemudian terhirup oleh orang lain. Selain itu,
bahaya yang diterima perokok pasif lebih
besar karena perokok pasif menghisap asapnya tidak
terfilter. Sedangkan racun yang diterima
perokok aktif terfilter melalui
ujung rokok. Tetapi semua akan berbalik berbahaya kepada perokok aktif jika ia kembali
menghirup asap yang di hembuskannya.
Nasib perokok pasif ditentukan oleh perokok aktif sebab
seorang yang merokok tidak saja membahayakan bagi diri perokok itu sendiri akan
tetapi semua manusia yang ada di lingkungan perokok aktif. Dampak yang berimbas
kepada orang yang tidak merokok menjadikan kebiasaan merokok dapat mengganggu
kesehatan lingkungan.
Menurut data yang saya cari, jumlah perokok aktif di Indonesia sampai 61
juta jiwa. Jika seandainya satu orang perokok saja membawa satu perokok pasif
maka jumlah perokok di Indonesia sudah menjadi 122 juta jiwa yang mendapat
dampak negatif dari merokok. Bagaimana jika seorang perokok aktif membawa dua
orang perokok pasif maka yang terkena dampak negatif dari merokok menjadi 186
juta jiwa. Bila semakin banyak jumlah perokok aktif maka bertambah pula jumlah
perokok pasif. Jadi, semakin banyak masyarakat yang terganggu kesehatannya dan
semakin banyak lingkungan yang tidak sehat membuat orang yang berada pada
lingkungan itu menjadi tidak sehat. Karena itu, perokok aktif harus pandai memilih tempat yang benar untuk merokok
agar tidak merugikan orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar