Sabtu, 23 November 2013

PEROKOK PASIF TERKENA DAMPAKNYA




ROKOK. Benda ini sering kita jumpai di lingkungan sekitar kita. Baik di Rumah, Kampus, Cafe, Restoran, dll.  Mungkin karena banyak penikmatnya, penjualan rokok pun tersebar dimana-dimana. Bahkan Indonesia menjadi peringkat atas yang masyarakatnya  pengkonsumsi rokok.
Mungkin sebagian orang berpikir tidak merokok dapat menghindari dirinya dari berbagai penyakit akibat rokok. Jangan salah, kalian bisa saja merokok secara tidak langsung akibat dari asap rokok orang lain. Itulah yang disebut perokok pasif. Perokok pasif menghirup asap dari rokok orang lain yang tersebar luas di udara, maka di pastikan resiko penyakit yang di terima oleh perokok pasif sama dengan perokok aktif.
Bagaimana rasanya ketika kita sedang menghirup udara yang segar dalam sebuah ruang terbuka, namun tiba-tiba terganggu ketika seorang perokok aktif mendekat dan mengajak bicara dengan asap yang menggumpal keluar dari mulut dan bahkan hidungnya? Pasti sangat tidak menyenangkan. Apalagi jika dia tanpa rasa bersalah meniupkan asap tersebut tepat ke wajah kita. Pengalaman seperti ini saya rasa pernah dirasakan oleh semua perokok pasif. Pada mulanya mungkin kita masih bisa menerima, namun jika terjadi secara terus menerus tentu sangat mengganggu. Baik mengganggu kenyamanan atau kesehatan kita yang bukan perokok.
Pada dasarnya saya sendiri tidak masalah dengan para perokok aktif, karena saya masih sangat menghormati kebebasan masing-masing individu, namun kadang ada beberapa perokok aktif yang tidak tahu cara bersikap yang pantas di dalam ruang publik, di mana tidak semua orang mempunyai batas toleransi yang sama terhadap asap rokok. Cara bersikap yang saya  maksud sebenarnya sangat sederhana, di mana perokok aktif tidak merokok dalam ruangan berpendingin, tidak merokok dalam ruangan yang sempit, tidak merokok ketika berbicara dengan orang lain, ataupun tidak merokok dalam tempat makan.
Perokok itu egois. Mengapa saya mengatakan bahwa perokok itu adalah egois? Perokok yang saya maksud di sini adalah perokok aktif yang tidak tahu sikap yang baik dalam merokok. Bayangkan saja, seorang yang tidak merokok dinamai sebagai “perokok pasif”, padahal mereka tidak merokok sama sekali tapi malah dicap sebagai perokok. Bahayanya lagi, perokok pasif juga mendapatkan ancaman kesehatan yang jauh lebih parah dari pada perokok aktif. Para perokok pasif dengan rasa toleransinya kadang tetap membiarkan seseorang merokok walaupun hal itu sangat mengganggu kenyamanan, namun, apakah perokok aktif pernah berpikir jika perbuatan yang mereka lakukan itu mengganggu orang sekitar?
Perokok aktif yang tidak tahu cara dan tempat yang tepat untuk merokok inilah yang menurut saya adalah orang yang paling egois di dunia. Demi kebutuhan dan kenikmatanya sendiri dia tidak memikirkan orang di sekelilingnya, dia seakan lupa jika dia berbagi tempat dengan manusia lain. Dia seakan pura-pura bodoh dan cuek.
Berdasarkan hasil penelitian membuktikan bahwa justru bahaya yang di terima perokok pasif lebih tinggi dari perokok aktif. Sekitar 25 persen zat berbahaya yang terkandung dalam rokok langsung masuk ke tubuh perokok aktif tersebut. Sedangkan 75 persen lagi tersebar melalui asap perokok yang tersebar luas di udara yang kemudian terhirup oleh orang lain. Selain itu, bahaya yang diterima perokok pasif lebih besar karena perokok pasif menghisap asapnya tidak terfilter.  Sedangkan racun yang diterima perokok aktif terfilter melalui ujung rokok. Tetapi semua akan berbalik berbahaya kepada perokok aktif jika ia kembali menghirup asap yang di hembuskannya.
Nasib perokok pasif ditentukan oleh perokok aktif sebab seorang yang merokok tidak saja membahayakan bagi diri perokok itu sendiri akan tetapi semua manusia yang ada di lingkungan perokok aktif. Dampak yang berimbas kepada orang yang tidak merokok menjadikan kebiasaan merokok dapat mengganggu kesehatan lingkungan.
Menurut data yang saya cari,  jumlah perokok aktif di Indonesia sampai 61 juta jiwa. Jika seandainya satu orang perokok saja membawa satu perokok pasif maka jumlah perokok di Indonesia sudah menjadi 122 juta jiwa yang mendapat dampak negatif dari merokok. Bagaimana jika seorang perokok aktif membawa dua orang perokok pasif maka yang terkena dampak negatif dari merokok menjadi 186 juta jiwa. Bila semakin banyak jumlah perokok aktif maka bertambah pula jumlah perokok pasif. Jadi, semakin banyak masyarakat yang terganggu kesehatannya dan semakin banyak lingkungan yang tidak sehat membuat orang yang berada pada lingkungan itu menjadi tidak sehat. Karena itu, perokok aktif harus pandai memilih tempat yang benar untuk merokok agar tidak merugikan orang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar