Sabtu, 30 November 2013

Tugas 2 : Artikel dengan bentuk ragam bahasa

Ragam Bahasa merupakan variasi bahasa menurut pemakaian , yang berbeda beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara. Artikel dalam bentuk ragam bahasa dibedakan menjadi 3 macam, yaitu artikel ilmiah, semi ilmiah , dan non ilmiah. Berikut ini penjelasan lebih detail dari masing-masing artikel.

I.       Artikel Ilmiah

a. Pengertian Karya Ilmiah
Menurut Brotowidjoyo karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. Karya ilmiah dapat juga berarti tulisan yang didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/keilmiahannya (Susilo, M. Eko, 1995:11).
Karya ilmiah adalah tulisan yang berisi argumentasi penalaran keilmuan yang dikomunikasikan lewat bahasa tulis yang formal dengan sistematis-metodis dan menyajikan fakta umum serta ditulis menurut metodologi penulisan yang benar. Karya ilmiah ditulis dengan bahasa yang konkret, gaya bahasanya formal, kata-katanya teknis dan dan didukung fakta yang dapat dibuktikan kebenarannya  

b. Ciri Karya Ilmiah
Tidak semua karya yang ditulis secara sistematis dan berdasarkan fakta di lapangan adalah sebuah karya ilmiah sebab karya ilmiah mempunyai ciri-ciri seperti berikut ini:
- Objektif.
Keobjektifan ini menampak pada setiap fakta dan data yang diungkapkan berdasarkan kenyataan yang sebenarnya, tidak dimanipulasi. Juga setiap pernyataan atau simpulan yang disampaikan berdasarkan bukti-bukti yang bisa dipertanggungjawabkan. Dengan demikian, siapa pun dapat mengecek (memverifikasi) kebenaran dan keabsahannya.
- Netral.
Kenetralan ini bisa terlihat pada setiap pernyataan atau penilaian bebas dari kepentingan-kepentingan tertentu baik kepentingan pribadi maupun kelompok. Oleh karena itu, pernyataan-pernyataan yang bersifat mengajak, membujuk, atau mempengaruhi pembaca perlu dihindarkan.
- Sistematis.
Uraian yang terdapat pada karya ilmiah dikatakan sistematis apabila mengikuti pola pengembangan tertentu, misalnya pola urutan, klasifikasi, kausalitas, dan sebagainya. Dengan cara demikian, pembaca akan bisa mengikutinya dengan mudah alur uraiannya.
- Logis.
Kelogisan ini bisa dilihat dari pola nalar yang digunakannya, pola nalar induktif atau deduktif. Kalau bermaksud menyimpulkan suatu fakta atau data digunakan pola induktif; sebaliknya, kalau bermaksud membuktikan suatu teori atau hipotesis digunakan pola deduktif.
- Menyajikan fakta (bukan emosi atau perasaan).
Setiap pernyataan, uraian, atau simpulan dalam karya ilmiah harus faktual, yaitu menyajikan fakta. Oleh karena itu, pernyataan atau ungkapan yang emosional (menggebu-gebu seperti orang berkampanye, perasaan sedih seperti orang berkabung, perasaan senang seperti orang mendapatkan hadiah, dan perasaan marah seperti orang bertengkar) hendaknya dihindarkan.
-  Tidak Pleonastis
Maksudnya kata-kata yang digunakan tidak berlebihan alias hemat kata-katanya atau tidak berbelit-belit (langsung tepat menuju sasaran).
-  Bahasa yang digunakan adalah ragam formal.

c. Syarat Karya Ilmiah
Berikut ini adalah syarat-syarat karya ilmiah :
- Karya tulis ilmiah memuat gagasan ilmiah lewat pikiran dan alur pikiran.
- Keindahan karya tulis ilmiah terletak pada bangun pikir dengan unsur-unsur yang menyangganya.
- Alur pikir dituangkan dalam sistematika dan notasi.
- Karya tulis ilmiah terdiri dari unsur-unsur: kata, angka, tabel, dan gambar, yang tersusun mendukung alur pikir yang teratur.
- Karya tulis ilmiah harus mampu mengekspresikan asas-asas yang terkandungdalam hakikat ilmu dengan mengindahkan kaidah-kaidah kebahasaan.
- Karya tulis ilmiah terdiri dari serangkaian narasi (penceritaan), eksposisi (paparan), deskripsi (lukisan) dan argumentasi (alasan).

d. Jenis Karya Ilmiah
Pada prinsipnya semua karya ilmiah yaitu hasil dari suatu kegiatan ilmiah. Dalam hal ini yang membedakan hanyalah materi, susunan , tujuan serta panjang pendeknya karya tulis ilmiah tersebut,. Jenis karya ilmiah adalah sebagai berikut :
- Paper (Karya Tulis).
Paper atau lebih populer dengan sebutan karya tulis, adalah karya ilmiah berisi ringkasan atau resume dari suatu mata kuliah tertentu atau ringkasan dari suatu ceramah yang diberikan oleh dosen kepada mahasiswanya.
- Pra Skripsi
Pra Skripsi adalah karya tulis ilmiah pendidikan yang digunakan sebagai persyaratan mendapatka gelar sarjana muda. Karya ilmiah ini disyaratkan bagi mahasiswa pada jenjang akademik atau setingkat diploma 3 ( D-3).
- Skripsi
Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendapat orang lain. Pendapat yang diajukan harus didukung oleh data dan fakta- fakta empiris-objektif baik berdasarkan peneliian langsung (observasi lapangan ) maupun penelitian tidak langsung (study kepustakaan)skripsi ditulis sebagai syarat mendapatkan gelar sarjana S1.
- Thesis
Thesis adalah suatu karya ilmiah yang sifatnya lebih mendalam dari pada skripsi, thesis merupakan syarat untuk mendapatkan gelar magister (S-2).
- Disertasi
Disertasi adalah suatu karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta akurat dengan analisis terinci


II.    Artikel Semi Ilmiah
a. Pengertian Semi Ilmiah
Semi Ilmiah adalah sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan penulisannyapun tidak semiformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering di masukkan karangan non-ilmiah. Maksud dari karangan non-ilmiah tersebut ialah karena jenis Semi Ilmiah memang masih banyak digunakan misal dalam komik, anekdot, dongeng, hikayat, novel, roman dan cerpen.
Karakteristiknya :  berada diantara ilmiah.
b. Tataran Semi Ilmiah
Kebakuan bahasa dapat ditemukan pada semua tataran bahasa, yaitu pada tataran morfem, kata, frasa, klausa, kalimat, paragraf dan pada wacana. Unsur-unsur kebakuan bahasa dapat meliputi ketepatan penggunaan tanda baca, ejaan, kata, (bentuk dasar dan bentuk jadian) dan struktur klausa atau kalimat (penggunaan konjungsi, susunan unsur-unsur bahasa yang fungsional).

III. Artikel Non-ilmiah
a. Pengertian Non-Ilmiah
Karya non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak terlalu formal).
b. Ciri-ciri Non-Ilmiah
Ciri-ciri karya tulis non-ilmiah :
- ditulis berdasarkan fakta pribadi,
- fakta yang disimpulkan subyektif,
- gaya bahasa konotatif dan populer,
- tidak memuat hipotesis,
- penyajian dibarengi dengan sejarah,
- bersifat imajinatif,
- situasi didramatisir,
- bersifat persuasif.
- tanpa dukungan bukti
c. Jenis-jenis Non-Ilmiah
Jenis-jenis yang termasuk karya non-ilmiah adalah:
- Dongeng
- Cerpen
- Novel
- Drama
- Roman.


Sumber :


Artikel yang telah saya buat adalah sebagai berikut :

Sekolah Baru Pacar Baru

Pagi ini adalah pagi yang cerah. Sinar matahari yang panas menyoroti jendela kamar Nadia. Jam bekerpun berbunyi dengan keras memanggil-manggil nama sang pemilik jam beker itu.Kemudian pemiliknya bangun dan langsung bergegas ke kamar mandi untuk bersiap-siap ke sekolah barunya. Setelah ia selesai mengenakan seragam putih abu-abu nya, ia berdiri dihadapan cermin yang besar untuk melihat seluruh penampilannya dari kepala sampai kaki dan mempercantik wajahnya dengan bedak yg tipis serta lipgos pada bibirnya. Nadia memang gadis yang sangat cantik, matanya yang indah, bulu mata lentik, hidung mancung, bibir tipis, dan rambut yang digerai panjang menambah keindahan di wajahnya.
Kemudian ia langsung keluar dari kamarnya untuk menyantap sarapan pagi buatan mama tercintanya bersama keluarga. Setelah perut sudah terisi oleh zat-zat makanan ia pamit kepada orangtuanya untuk berangkat ke sekolah barunya. Ia diantar  oleh  sopir pribadinya. Namun, di perjalanan jalanan sangat macet, sehingga mobil Nadia sulit untuk lewat. Padahal jam sudah menunjukan pukul 07.00 WIB. Nadia cemas dan panik. Selama diperjalanan ia terus melihat-lihat jamnya, berharap waktu akan diperlambat  sehingga ia tidak terlambat ke sekolah.
Akhirnya ia sampai di sekolah barunya pada pukul 08.00 WIB . Ia langsung membuka pintu mobil dan berlari menuju pintu gerbang yang sangat besar dan tinggi itu.Namun sayang, gerbang itu sudah ditutup dan dijaga ketat oleh satpam. Ia langsung menghampiri satpam dan memohon kepada satpam itu untuk membukakan pintu gerbangnya. Tapi satpam tidak menghiraukannya. Sekolahnya adalah sekolah terelit dan bergengsi di Jakarta yang terkenal akan kedisiplinan dan prestasi yang menakjubkan. Sekolah itu adalah SMA Tunas Bangsa.
Ketika Nadia putus harapan untuk masuk ke sekolahnya itu, tiba-tiba ada seorang siswa yang memanggilnya dari dalam sekolah. Ia pun menengok kepada siswa itu. Ia merasa aneh, mengapa siswa tersebut memanggilnya. Ternyata, siswa itu ingin menolong Nadia. Ia langsung membukakan pintu gerbang dan akhirnya Nadia dapat masuk ke sekolahnya. Ia sangat senang sekali dapat masuk ke sekolahnya. Namun, dia merasa aneh bagaimana bisa siswa itu dengan mudahnya membukakan pintu gerbang untuknya. Padahal gerbang itu dijaga ketat oleh bapak satpam yang sangat menyeramkan. Ketika ia telah masuk kedalam, ia tidak melihat batang hidung si satpam itu. Dalam hati ia bertanya, “Kemana yaa satpam yang nyebelin tadi? Kok gak ada sih? Dan ini siapa cowok  tampan disebelah gue?” sambil menatap siswa tinggi dan tampan yang ada disebelahnya itu. Siswa itu tersenyum  manis kepada Nadia, yang membuat Nadia sangat tergila-gila oleh senyumannya.
“Dimas”, ucapan siswa itu sambil menyodorkan tangannya pertanda memperkenalkan dirinya. Nadia pun langsung menjabani uluran tangan siswa itu dan menyebutkan namanya juga. Setelah mereka berjabat tangan, tak sempat  Nadia mengucapkan terimakasih, Dimas langsung pamit masuk ke kelas karena memang jam pelajaran sudah dimulai dari 1 jam yang lalu. Nadia merasa aneh dan tersenyum sendiri melihatnya. Setelah itu ia langsung mencari kelasnya. Ia tidak tau letak kelasnya dimana. Ia mencari-cari kelas yang terdapat bacaan “ kelas XI IPA 4” yang memang kelas itu adalah kelasnya.  Akhirnya ia menemukan kelasnya. Setelah itu, ia langsung mengetuk kelas yang didalamnya ada seorang guru yang sedang mengajar.
“Permisi Bu”, ucapan nadia itu kepada guru yang ada didalam kelas.
“Iya, masuk”, Guru itu menjawab.
Nadia langsung memasuki kelas dan salim kepada guru itu. Dengan sopan ia pun berkata,
            “Maaf  bu, saya telat. Tadi jalanan sangat macet sekali. Saya siswi baru disini”
Guru itu tersenyum, dan langsung menjawab,
            “Oh, kamu siswi baru yang pindahan dari Bandung itu ya?”,
            “Iya ibu.”, jawab Nadia dengan senyuman manisnya.
“Karena ini adalah hari pertama kamu masuk sekolah ini, ibu tidak akan menghukum kamu. Jangan pernah terulang lagi keterlambatan ini ya.”
“Baik bu, saya tidak akan mengulangi lagi.”, sahut Nadia.
“Karena kamu murid baru disini, silahkan perkenalkan namamu di hadapan teman-teman, kemudian kamu duduk di bangku yang kosong itu!”
Nadia pun langsung memperkenalkan dirinya di depan kelas, dihadapan teman-teman barunya. Setelah ia memperkenalkan diri ia langsung berjalan menuju tempat duduk yang kosong. Namun sebelum ia duduk, ia tersentak kaget karena disebelah kursi yang kosong itu adalah seseorang yang tadi pagi menolongnya membukakan pintu gerbang. Ia pun tersenyum tipis dan langsung duduk disebelahnya dan mengikuti pelajarannya.
            Tettt…tetttt… tetttttt… Bel berbunyi, pertanda bahwa jam istirahat telah tiba. Tanpa ragu, Nadia langsung memanggil nama Dimas yang ada disebelahnya. Ia mengucapkan terimakasih yang tadi pagi tidak sempat dia ucapkan. Dimas hanya tersenyum, tidak membalas ucapan terimakasih  dari Nadia. Dimas langsung keluar kelas. Ia pergi ke kantin untuk jajan dan bermain bersama teman-temannya. Karena Nadia siswi baru disini, ia tidak pergi ke kantin untuk membeli makanan atau cemilan. Ia malah memakan makanan  yang tadi telah disiapkan oleh mamanya. Setelah ia makan, ia lalu membereskan tempat-tempat makanannya. Tak lama ada seorang siswi yang sekelas dengannya menghampiri ke bangku Nadia.
            “Hai Nadia, gua Amel. Salam kenal.”, ucapan siswi itu, sambil menyodorkan tangannya.
            “Nadia, salam kenal juga.”, sahut Nadia dengan gembira.
            “Lo pindahan dari Bandung ya? Kenapa pindah, padahal kan lebih enak di Bandung. Lebih sejuk,nyaman dan tentram. Beda dengan Jakarta.”, Tanya Amel.
            “Papaku pindah dinas disini, jadi seluruh anggota keluargaku juga ikutan pindah deh.”, jawab Nadia.
            “Oh begitu ya, yaa semoga lo senang deh sekolah disini. Oiya lo udah kenalan sama teman sebangku lo itu?”, Tanya Amel dengan nada sinis.
            “Siapa? Dimas? Iyaa sudah, tadi aku kenalan di depan gerbang. Sebelum masuk kelas ini. Memangnya kenapa Mel?”, Tanya Nadia heran.
            “Oh, ngga kok. Gua cuma mau ngasih tau aja ke lo. Jangan pernah deketin si Dimas ya. Karena dia itu adalah cowok gua.”, jelas Amel.
            “Oh, dia itu pacar kamu. Iya aku ngga akan ngedeketin dia kok. Dia hanya aku anggap sebagai teman. Kamu tenang aja ya J “, tegas Nadia.
            “oke, gue pegang omongan lo.”, jawab Amel dan langsung pergi.
            Tettt…tetttt… tetttttt… Bel berbunyi, pertanda bahwa jam istirahat telah usai. Murid-murid pun langsung kembali ke kelasnya masing-masing. Tak lama kemudian Guru Bahasa Indonesia pun langsung masuk ke kelas dan mengajarkan materinya. Materi pembelajaran kali ini adalah Menulis Cerpen. Nadia sangat antusias sekali terhadap pelajaran ini. Karena dia sangat hobby menulis. Setelah Guru itu  menerangkan materinya, beliau langsung memberikan tugas untuk masing-masing siswa membuat Cerpen berdasarkan pengalaman pribadi. Nadia sangat antusias sekali dan dia langsung mencoba untuk menulis Cerpen pengalamannya masuk sekolah baru ini. Tanpa sadar, ketika Nadia serius menulis Cerpennya, cowok yang berada tepat disebelahnya sedang menatap Nadia sambil tersenyum. Tak lama Nadia merasakan tatapan dari cowok yang ada disebelahnya. Ia pun menoleh, dan tersenyum kepada Dimas.
            “Kamu suka menulis ya?”, Tanya Dimas.
            “Iya, aku suka sekali menulis. Menurut aku menulis itu adalah salah satu bentuk pengluapan imajinasi aku.”, jawab Nadia.
            “Ohh begitu ya, tapi kamu memang berbakat. Baru saja 5 menit ibu memberikan tugas itu.Tapi tulisanmu sudah sepanjang kereta. Beda sekali denganku, kertasku masih bersih. Kosong tanpa coretan sedikitpun”, pujian Dimas.
            “Hehe, bisa saja kamu” , jawab Nadia tersipu malu. Setelah mengobrol sebentar, Kemudian Nadia dan Dimas melanjutkan tulisannya.
            Jam sudah menunjukan pukul 13.00 WIB. Bel pun berbunyi lagi, pertanda bahwa jam pelajaran sudah habis dan waktunya pulang. Ibu Guru pun langsung pamit keluar kelas dan  diikuti oleh murid-murid.  Murid-murid ramai keluar pintu gerbang. Karena murid di SMA Tunas Bangsa ini sangatlah banyak. Nadia juga keluar, dan menunggu jemputan sopir pribadinya di depan gerbang. Namun setelah beberapa menit, sopir pribadinya tak kunjung datang. Dia terus menghubungi sopirnya itu. Tapi tidak ada jawaban.
            Ketika Nadia terus menghubungi sopirnya, Motor Ninja Merah tiba-tiba berhenti dihadapannya. Ia tidak mengenali siapa orang yang ada diatas jok motor itu, karena cowok itu menggunakan helm yang tidak dapat dilihat wajahnya dari luar. Cowok itupun kemudian membukakan helmnya. Dan ternyata cowok itu adalah Dimas, teman sebangku Nadia.
            “Kok belum pulang?” Tanya Dimas heran.
            “Iya nih, sopir aku belum ngejemput. Padahal udah dihubungi beberapa kali.”, jawab Nadia.
            “Oh gitu, yaudah kamu pulang sama aku aja. Aku anterin deh kamu sampe rumah.”, tawaran Dimas. Karena Nadia masih ingat dengan ucapan Amel, teman sekelas yang juga kekasih Dimas itu, ia pun menolaknya.
            “Ngga usah, aku nunggu sopir aku aja. Sebentar lagi juga pasti datang kok”,  jawab Nadia.
            “Bener kamu ngga mau aku anterin? Gratis kok. Gak bayar. Anggap aja aku sopir kamu. Hehe.” , Rayu Dimas.
            “Beneran gak usah deh. Makasih banyak.”, tegas Nadia.
            “Yaudah deh, kalau gak mau. Aku duluan yaa.. dahh..” , jawab Dimas.
Sebenarnya Dimas tidak langsung pergi, dia diam-diam memperhatikan Nadia dibalik taman sekolah. Satu  jam sudah berlalu, sopir pribadi Nadia belum juga datang. Akhirnya Dimas kembali menghampiri Nadia dan menawarkan lagi tawarannya mengantarkan Nadia. Karena Nadia sudah menunggu satu jam, akhirnya Nadia tidak menolak tawaran Dimas. Dimas mengantar Nadia pulang.
            Selama di perjalanan mereka mengobrol tentang kisah-kisah pribadi mereka. Dan di tengah-tengah perjalanan Dimas berinisiatif untuk mengajak Nadia makan siang. Tanpa ragu, Nadia menerima tawarannya, karena sejak jam terakhir tadi cacing-cacing yang ada diperutnya mendemo untuk meminta makan. Akhirnya mereka berhenti di salah satu cafĂ© sederhana yang ada di bilangan Jalan Sudirman. Karena udara sangat panas, mereka memilih makanan bakso dan es jeruk supaya lebih segar. Sambil manyantap makanan mereka kembali melanjutkan obrolan yang di Motor tadi.
            “ Nad, gak ada yang marah kan aku makan sama kamu berdua gini?”, Tanya Dimas
            “Ya ngga lah mas, lagian siapa juga yang marah. Seharusnya aku yang nanya sama kamu kaya gitu.”, jawab Nadia.
            “Kalau aku juga, pasti gak ada yang marah doong. Kan aku masih single.hehe ”, ketus Dimas.
            “Single? Bukannya kamu udah punya pacar ya? Amel sih siapa kamu?”, Tanya Nadia heran
            “Oh,Amel. Dia itu temen aku. Tapi dari SMP dia emang suka banget sama aku. Dan suka ngaku-ngaku jadi pacar aku.”, Jawab Dimas.
            “Oh, jadi dia bukan pacar kamu. Tapi tadi pas istirahat aku ngobrol sama dia, kata dia kamu itu pacarnya. Dan aku jangan deket-deketin kamu.” , adu Nadia.
            “Udah, jangan dengerin dia. Dia emang kaya gitu. Gak suka kalau aku deket-deket sama cewek lain.”, Jawab Dimas
            “Oh, gitu yaa. Oke deh.”, sahut Nadia.
            “Oiya, kamu udah punya pacar?”, Tanya Dimas.
            “Belum . Memangnya kenapa?” , Tanya Nadia.
            Dari awal melihat Nadia didepan gerbang dengan tampang muka melas, Dimas sebenarnya memang sudah jatuh cinta pada pandangan pertama kepadanya. Inilah yang menyebabkan sejak dari tadi di kelas, diam-diam ia menatap Nadia dengan senyum manisnya. Apalagi ketika sopirnya lama menjemput Nadia, Dimas langsung senang dan berharap agar dapat mengantarkan Nadia pulang. Sampai-sampai ia menunggu Nadia di taman sekolah selama satu jam. Dan akhirnya ia dapat mengantarkan Nadia pulang, bahkan sekaligus mengajaknya makan siang. Walaupun baru satu hari, kedekatan Nadia dan Dimas tidak diragukan lagi. Mereka sudah sangat akrab. Hingga akhirnya, tanpa ragu Dimas mengungkapkan perasaannya yang baru timbul sejak pagi tadi.
Ia menggenggam tangan halus Nadia dan berkata, “Nadia, Jujur sejak pertama aku lihat kamu tadi pagi, entah mengapa aku merasakan sesuatu yang sangat aneh. Jantungku berdetak dengan kencang, tidak seperti biasanya. Aku ingin selalu menatapmu selama di kelas tadi. Mungkin ini yang namanya jatuh cinta pada pandangan pertama. Mungkin bagimu ini terlalu cepat. Tapi yakinlah, perasaan ini benar-benar aku rasakan.”
            Nadia tersentak kaget mendengar ucapan Dimas itu, karena ia baru mengenal Dimas beberapa jam yang lalu. Dan dia langsung jatuh cinta dan mengungkapkannya sekarang. Sebenarnya Nadia juga merasakan hal yang sama dengan Dimas, ketika pertama kali dia bertemu Dimas, jantungnya juga berdentak dengan kencang. Namun dia memikirkan ucapan Amel tadi pagi kepadanya. Tapi Amel kan bukan pacar Dimas.  Lalu Nadia pun menjawab,
            “Dimas, sebenarnya aku juga merasakan apa yang kamu rasakan. Tapi bagaimana dengan Amel?”, Tanya Nadia.
            “Amel hanya teman aku, gak lebih.. Hm, kamu mau jadi pacar aku?” , Tanya Dimas.
Karena Nadia juga merasakan hal yang sama, tanpa memikirkan ucapan amel, Nadia langsung tersenyum lebar dan  mengangguk pertanyaan dari Dimas pertanda bahwa Nadia menerima Dimas sebagai pacarnya.
            Akhirnya hubungan mereka terikat oleh hubungan PACARAN. Di hari pertama Nadia masuk sekolah, ia langsung mendapatkan pacar baru. Sekolah Baru Pacar Baru.



Analisa :
Artikel diatas termasuk artikel non ilmiah, ini dibuktikan dengan penyajiannya yang berupa fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak terlalu formal).
Penggunaan EYD dan tanda baca pada artikel non ilmiah harus tepat dan benar. Contohnya adalah penggunaan tanda baca koma dan petik pada percakapan . Penggunaan  yang tepat  adalah sebagai berikut :
  • "Saya belum siap," kata Mira, "tunggu sebentar!"
  • Pasal 36 UUD 1945 berbunyi, "Bahasa negara ialah Bahasa Indonesia."
Jika kalimat ungkapannya disimpan didepan, maka kalimat ungkapan tersebut diberi tanda petik (“….”) kemudian beri tanda koma dan jelaskan detail pembicaranya, Sedangkan jika kalimat ungkapannya disimpan dibelakang, maka detail pembicaranya disimpan di depan kemudian beri tanda baca koma setelah itu kalimat ungkapan yang diberikan tanda petik .
Pilihan kata atau (diksi) yang digunakan pada artikel non ilmiah tidak sulit dan mudah dimengerti.  Pilihan kata harus tepat karena artikel nonilmiah bertujuan untuk menyampaikan cerita kepada pembaca.
Dalam setiap pembuatan artikel dianjurkan menggunakan kalimat efektif.  Kalimat efektif adalah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan- gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti apa yang ada dalam pikiran pembicara atau penulis. Kalimat sangat mengutamakan keefektifan informasi itu sehingga kejelasan kalimat itu dapat terjamin. Untuk itu penyampaian harus memenuhi syarat sebagai kalimat yang baik, yaitu strukturnya benar, pilihan katanya tepat, hubungan antarbagiannya logis, dan ejaannya pun harus benar.
Alasan saya memilih artikel non ilmiah karena berbeda dengan ilmiah maupun  semi ilmiah, perbedaannya sangat jelas dari gaya bahasanya yang popular sehingga lebih mudah untuk ditulis dan dibaca oleh orang lain.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar