Ragam Bahasa merupakan variasi bahasa menurut pemakaian , yang berbeda beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara. Artikel dalam bentuk ragam bahasa dibedakan menjadi 3 macam, yaitu artikel ilmiah, semi ilmiah , dan non ilmiah. Berikut ini penjelasan lebih detail dari masing-masing artikel.
I. Artikel Ilmiah
I. Artikel Ilmiah
a.
Pengertian Karya Ilmiah
Menurut Brotowidjoyo karangan ilmiah adalah karangan ilmu
pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang
baik dan benar. Karya ilmiah dapat juga berarti tulisan yang didasari oleh
hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut
metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya
dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/keilmiahannya (Susilo, M. Eko,
1995:11).
Karya ilmiah adalah tulisan yang berisi argumentasi penalaran
keilmuan yang dikomunikasikan lewat bahasa tulis yang formal dengan
sistematis-metodis dan menyajikan fakta umum serta ditulis menurut metodologi
penulisan yang benar. Karya ilmiah ditulis dengan bahasa yang konkret, gaya
bahasanya formal, kata-katanya teknis dan dan didukung fakta yang dapat
dibuktikan kebenarannya
b. Ciri
Karya Ilmiah
Tidak semua karya yang ditulis secara sistematis dan
berdasarkan fakta di lapangan adalah sebuah karya ilmiah sebab karya ilmiah
mempunyai ciri-ciri seperti berikut ini:
-
Objektif.
Keobjektifan
ini menampak pada setiap fakta dan data yang diungkapkan berdasarkan kenyataan
yang sebenarnya, tidak dimanipulasi. Juga setiap pernyataan atau simpulan yang
disampaikan berdasarkan bukti-bukti yang bisa dipertanggungjawabkan. Dengan
demikian, siapa pun dapat mengecek (memverifikasi) kebenaran dan keabsahannya.
-
Netral.
Kenetralan
ini bisa terlihat pada setiap pernyataan atau penilaian bebas dari
kepentingan-kepentingan tertentu baik kepentingan pribadi maupun kelompok. Oleh
karena itu, pernyataan-pernyataan yang bersifat mengajak, membujuk, atau
mempengaruhi pembaca perlu dihindarkan.
-
Sistematis.
Uraian
yang terdapat pada karya ilmiah dikatakan sistematis apabila mengikuti pola
pengembangan tertentu, misalnya pola urutan, klasifikasi, kausalitas, dan
sebagainya. Dengan cara demikian, pembaca akan bisa mengikutinya dengan mudah
alur uraiannya.
-
Logis.
Kelogisan
ini bisa dilihat dari pola nalar yang digunakannya, pola nalar induktif atau
deduktif. Kalau bermaksud menyimpulkan suatu fakta atau data digunakan pola
induktif; sebaliknya, kalau bermaksud membuktikan suatu teori atau hipotesis
digunakan pola deduktif.
-
Menyajikan fakta (bukan emosi atau perasaan).
Setiap
pernyataan, uraian, atau simpulan dalam karya ilmiah harus faktual, yaitu
menyajikan fakta. Oleh karena itu, pernyataan atau ungkapan yang emosional
(menggebu-gebu seperti orang berkampanye, perasaan sedih seperti orang
berkabung, perasaan senang seperti orang mendapatkan hadiah, dan perasaan marah
seperti orang bertengkar) hendaknya dihindarkan.
-
Tidak Pleonastis
Maksudnya
kata-kata yang digunakan tidak berlebihan alias hemat kata-katanya atau tidak
berbelit-belit (langsung tepat menuju sasaran).
-
Bahasa yang digunakan adalah ragam formal.
c.
Syarat Karya Ilmiah
Berikut
ini adalah syarat-syarat karya ilmiah :
-
Karya tulis ilmiah memuat gagasan ilmiah lewat pikiran dan alur pikiran.
-
Keindahan karya tulis ilmiah terletak pada bangun pikir dengan unsur-unsur yang
menyangganya.
-
Alur pikir dituangkan dalam sistematika dan notasi.
-
Karya tulis ilmiah terdiri dari unsur-unsur: kata, angka, tabel, dan gambar,
yang tersusun mendukung alur pikir yang teratur.
-
Karya tulis ilmiah harus mampu mengekspresikan asas-asas yang terkandungdalam
hakikat ilmu dengan mengindahkan kaidah-kaidah kebahasaan.
-
Karya tulis ilmiah terdiri dari serangkaian narasi (penceritaan), eksposisi
(paparan), deskripsi (lukisan) dan argumentasi (alasan).
d.
Jenis Karya Ilmiah
Pada
prinsipnya semua karya ilmiah yaitu hasil dari suatu kegiatan ilmiah. Dalam hal
ini yang membedakan hanyalah materi, susunan , tujuan serta panjang pendeknya
karya tulis ilmiah tersebut,. Jenis karya ilmiah adalah sebagai berikut :
-
Paper (Karya Tulis).
Paper
atau lebih populer dengan sebutan karya tulis, adalah karya ilmiah berisi
ringkasan atau resume dari suatu mata kuliah tertentu atau ringkasan dari suatu
ceramah yang diberikan oleh dosen kepada mahasiswanya.
-
Pra Skripsi
Pra
Skripsi adalah karya tulis ilmiah pendidikan yang digunakan sebagai persyaratan
mendapatka gelar sarjana muda. Karya ilmiah ini disyaratkan bagi mahasiswa pada
jenjang akademik atau setingkat diploma 3 ( D-3).
-
Skripsi
Skripsi
adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan
pendapat orang lain. Pendapat yang diajukan harus didukung oleh data dan fakta-
fakta empiris-objektif baik berdasarkan peneliian langsung (observasi lapangan
) maupun penelitian tidak langsung (study kepustakaan)skripsi ditulis sebagai
syarat mendapatkan gelar sarjana S1.
-
Thesis
Thesis
adalah suatu karya ilmiah yang sifatnya lebih mendalam dari pada skripsi,
thesis merupakan syarat untuk mendapatkan gelar magister (S-2).
-
Disertasi
Disertasi
adalah suatu karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat
dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta akurat dengan analisis
terinci
II. Artikel
Semi Ilmiah
a.
Pengertian Semi Ilmiah
Semi Ilmiah adalah sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan
fiksi dalam satu tulisan dan penulisannyapun tidak semiformal tetapi tidak
sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering di
masukkan karangan non-ilmiah. Maksud dari karangan non-ilmiah tersebut ialah
karena jenis Semi Ilmiah memang masih banyak digunakan misal dalam komik,
anekdot, dongeng, hikayat, novel, roman dan cerpen.
Karakteristiknya : berada diantara ilmiah.
Karakteristiknya : berada diantara ilmiah.
b.
Tataran Semi Ilmiah
Kebakuan bahasa dapat ditemukan pada semua tataran bahasa,
yaitu pada tataran morfem, kata, frasa, klausa, kalimat, paragraf dan pada
wacana. Unsur-unsur kebakuan bahasa dapat meliputi ketepatan penggunaan tanda
baca, ejaan, kata, (bentuk dasar dan bentuk jadian) dan struktur klausa atau
kalimat (penggunaan konjungsi, susunan unsur-unsur bahasa yang fungsional).
III. Artikel
Non-ilmiah
a.
Pengertian Non-Ilmiah
Karya non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta
pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari,
bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya
bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak terlalu formal).
b.
Ciri-ciri Non-Ilmiah
Ciri-ciri karya tulis non-ilmiah :
-
ditulis berdasarkan fakta pribadi,
-
fakta yang disimpulkan subyektif,
-
gaya bahasa konotatif dan populer,
-
tidak memuat hipotesis,
-
penyajian dibarengi dengan sejarah,
-
bersifat imajinatif,
-
situasi didramatisir,
-
bersifat persuasif.
-
tanpa dukungan bukti
c.
Jenis-jenis Non-Ilmiah
Jenis-jenis yang termasuk karya non-ilmiah adalah:
-
Dongeng
-
Cerpen
-
Novel
-
Drama
-
Roman.
Sumber
:
Artikel yang telah saya buat adalah sebagai berikut :
Sekolah
Baru Pacar Baru
Pagi ini adalah pagi yang cerah. Sinar
matahari yang panas menyoroti jendela kamar Nadia. Jam bekerpun berbunyi dengan
keras memanggil-manggil nama sang pemilik jam beker itu.Kemudian pemiliknya
bangun dan langsung bergegas ke kamar mandi untuk bersiap-siap ke sekolah barunya.
Setelah ia selesai mengenakan seragam putih abu-abu nya, ia berdiri dihadapan
cermin yang besar untuk melihat seluruh penampilannya dari kepala sampai kaki
dan mempercantik wajahnya dengan bedak yg tipis serta lipgos pada bibirnya. Nadia
memang gadis yang sangat cantik, matanya yang indah, bulu mata lentik, hidung
mancung, bibir tipis, dan rambut yang digerai panjang menambah keindahan di
wajahnya.
Kemudian ia langsung keluar dari
kamarnya untuk menyantap sarapan pagi buatan mama tercintanya bersama keluarga.
Setelah perut sudah terisi oleh zat-zat makanan ia pamit kepada orangtuanya
untuk berangkat ke sekolah barunya. Ia diantar
oleh sopir pribadinya. Namun, di
perjalanan jalanan sangat macet, sehingga mobil Nadia sulit untuk lewat.
Padahal jam sudah menunjukan pukul 07.00 WIB. Nadia cemas dan panik. Selama
diperjalanan ia terus melihat-lihat jamnya, berharap waktu akan diperlambat sehingga ia tidak terlambat ke sekolah.
Akhirnya ia sampai di sekolah barunya pada
pukul 08.00 WIB . Ia langsung membuka pintu mobil dan berlari menuju pintu
gerbang yang sangat besar dan tinggi itu.Namun sayang, gerbang itu sudah
ditutup dan dijaga ketat oleh satpam. Ia langsung menghampiri satpam dan
memohon kepada satpam itu untuk membukakan pintu gerbangnya. Tapi satpam tidak
menghiraukannya. Sekolahnya adalah sekolah terelit dan bergengsi di Jakarta
yang terkenal akan kedisiplinan dan prestasi yang menakjubkan. Sekolah itu
adalah SMA Tunas Bangsa.
Ketika Nadia putus harapan untuk masuk
ke sekolahnya itu, tiba-tiba ada seorang siswa yang memanggilnya dari dalam
sekolah. Ia pun menengok kepada siswa itu. Ia merasa aneh, mengapa siswa
tersebut memanggilnya. Ternyata, siswa itu ingin menolong Nadia. Ia langsung
membukakan pintu gerbang dan akhirnya Nadia dapat masuk ke sekolahnya. Ia
sangat senang sekali dapat masuk ke sekolahnya. Namun, dia merasa aneh
bagaimana bisa siswa itu dengan mudahnya membukakan pintu gerbang untuknya.
Padahal gerbang itu dijaga ketat oleh bapak satpam yang sangat menyeramkan.
Ketika ia telah masuk kedalam, ia tidak melihat batang hidung si satpam itu.
Dalam hati ia bertanya, “Kemana yaa satpam yang nyebelin tadi? Kok gak ada sih?
Dan ini siapa cowok tampan disebelah
gue?” sambil menatap siswa tinggi dan tampan yang ada disebelahnya itu. Siswa
itu tersenyum manis kepada Nadia, yang
membuat Nadia sangat tergila-gila oleh senyumannya.
“Dimas”, ucapan siswa itu sambil
menyodorkan tangannya pertanda memperkenalkan dirinya. Nadia pun langsung
menjabani uluran tangan siswa itu dan menyebutkan namanya juga. Setelah mereka
berjabat tangan, tak sempat Nadia
mengucapkan terimakasih, Dimas langsung pamit masuk ke kelas karena memang jam pelajaran
sudah dimulai dari 1 jam yang lalu. Nadia merasa aneh dan tersenyum sendiri
melihatnya. Setelah itu ia langsung mencari kelasnya. Ia tidak tau letak
kelasnya dimana. Ia mencari-cari kelas yang terdapat bacaan “ kelas XI IPA 4”
yang memang kelas itu adalah kelasnya. Akhirnya ia menemukan kelasnya. Setelah itu,
ia langsung mengetuk kelas yang didalamnya ada seorang guru yang sedang
mengajar.
“Permisi Bu”, ucapan nadia itu kepada
guru yang ada didalam kelas.
“Iya, masuk”, Guru itu menjawab.
Nadia
langsung memasuki kelas dan salim kepada guru itu. Dengan sopan ia pun berkata,
“Maaf bu, saya telat. Tadi jalanan sangat macet
sekali. Saya siswi baru disini”
Guru
itu tersenyum, dan langsung menjawab,
“Oh, kamu siswi baru yang pindahan
dari Bandung itu ya?”,
“Iya ibu.”, jawab Nadia dengan
senyuman manisnya.
“Karena ini adalah hari pertama kamu
masuk sekolah ini, ibu tidak akan menghukum kamu. Jangan pernah terulang lagi
keterlambatan ini ya.”
“Baik bu, saya tidak akan mengulangi
lagi.”, sahut Nadia.
“Karena kamu murid baru disini, silahkan
perkenalkan namamu di hadapan teman-teman, kemudian kamu duduk di bangku yang
kosong itu!”
Nadia pun langsung memperkenalkan
dirinya di depan kelas, dihadapan teman-teman barunya. Setelah ia
memperkenalkan diri ia langsung berjalan menuju tempat duduk yang kosong. Namun
sebelum ia duduk, ia tersentak kaget karena disebelah kursi yang kosong itu
adalah seseorang yang tadi pagi menolongnya membukakan pintu gerbang. Ia pun
tersenyum tipis dan langsung duduk disebelahnya dan mengikuti pelajarannya.
Tettt…tetttt… tetttttt… Bel
berbunyi, pertanda bahwa jam istirahat telah tiba. Tanpa ragu, Nadia langsung
memanggil nama Dimas yang ada disebelahnya. Ia mengucapkan terimakasih yang
tadi pagi tidak sempat dia ucapkan. Dimas hanya tersenyum, tidak membalas
ucapan terimakasih dari Nadia. Dimas
langsung keluar kelas. Ia pergi ke kantin untuk jajan dan bermain bersama
teman-temannya. Karena Nadia siswi baru disini, ia tidak pergi ke kantin untuk
membeli makanan atau cemilan. Ia malah memakan makanan yang tadi telah disiapkan oleh mamanya.
Setelah ia makan, ia lalu membereskan tempat-tempat makanannya. Tak lama ada
seorang siswi yang sekelas dengannya menghampiri ke bangku Nadia.
“Hai Nadia, gua Amel. Salam kenal.”,
ucapan siswi itu, sambil menyodorkan tangannya.
“Nadia, salam kenal juga.”, sahut
Nadia dengan gembira.
“Lo pindahan dari Bandung ya? Kenapa
pindah, padahal kan lebih enak di Bandung. Lebih sejuk,nyaman dan tentram. Beda
dengan Jakarta.”, Tanya Amel.
“Papaku pindah dinas disini, jadi
seluruh anggota keluargaku juga ikutan pindah deh.”, jawab Nadia.
“Oh begitu ya, yaa semoga lo senang
deh sekolah disini. Oiya lo udah kenalan sama teman sebangku lo itu?”, Tanya
Amel dengan nada sinis.
“Siapa? Dimas? Iyaa sudah, tadi aku kenalan
di depan gerbang. Sebelum masuk kelas ini. Memangnya kenapa Mel?”, Tanya Nadia
heran.
“Oh, ngga kok. Gua cuma mau ngasih
tau aja ke lo. Jangan pernah deketin si Dimas ya. Karena dia itu adalah cowok
gua.”, jelas Amel.
“Oh, dia itu pacar kamu. Iya aku
ngga akan ngedeketin dia kok. Dia hanya aku anggap sebagai teman. Kamu tenang
aja ya J
“, tegas Nadia.
“oke, gue pegang omongan lo.”, jawab
Amel dan langsung pergi.
Tettt…tetttt… tetttttt… Bel
berbunyi, pertanda bahwa jam istirahat telah usai. Murid-murid pun langsung
kembali ke kelasnya masing-masing. Tak lama kemudian Guru Bahasa Indonesia pun
langsung masuk ke kelas dan mengajarkan materinya. Materi pembelajaran kali ini
adalah Menulis Cerpen. Nadia sangat antusias sekali terhadap pelajaran ini.
Karena dia sangat hobby menulis. Setelah Guru itu menerangkan materinya, beliau langsung
memberikan tugas untuk masing-masing siswa membuat Cerpen berdasarkan
pengalaman pribadi. Nadia sangat antusias sekali dan dia langsung mencoba untuk
menulis Cerpen pengalamannya masuk sekolah baru ini. Tanpa sadar, ketika Nadia
serius menulis Cerpennya, cowok yang berada tepat disebelahnya sedang menatap
Nadia sambil tersenyum. Tak lama Nadia merasakan tatapan dari cowok yang ada
disebelahnya. Ia pun menoleh, dan tersenyum kepada Dimas.
“Kamu suka menulis ya?”, Tanya
Dimas.
“Iya, aku suka sekali menulis.
Menurut aku menulis itu adalah salah satu bentuk pengluapan imajinasi aku.”,
jawab Nadia.
“Ohh begitu ya, tapi kamu memang
berbakat. Baru saja 5 menit ibu memberikan tugas itu.Tapi tulisanmu sudah
sepanjang kereta. Beda sekali denganku, kertasku masih bersih. Kosong tanpa
coretan sedikitpun”, pujian Dimas.
“Hehe, bisa saja kamu” , jawab Nadia
tersipu malu. Setelah mengobrol sebentar, Kemudian Nadia dan Dimas melanjutkan
tulisannya.
Jam sudah menunjukan pukul 13.00
WIB. Bel pun berbunyi lagi, pertanda bahwa jam pelajaran sudah habis dan
waktunya pulang. Ibu Guru pun langsung pamit keluar kelas dan diikuti oleh murid-murid. Murid-murid ramai keluar pintu gerbang.
Karena murid di SMA Tunas Bangsa ini sangatlah banyak. Nadia juga keluar, dan
menunggu jemputan sopir pribadinya di depan gerbang. Namun setelah beberapa
menit, sopir pribadinya tak kunjung datang. Dia terus menghubungi sopirnya itu.
Tapi tidak ada jawaban.
Ketika Nadia terus menghubungi
sopirnya, Motor Ninja Merah tiba-tiba berhenti dihadapannya. Ia tidak mengenali
siapa orang yang ada diatas jok motor itu, karena cowok itu menggunakan helm yang
tidak dapat dilihat wajahnya dari luar. Cowok itupun kemudian membukakan
helmnya. Dan ternyata cowok itu adalah Dimas, teman sebangku Nadia.
“Kok belum pulang?” Tanya Dimas
heran.
“Iya nih, sopir aku belum ngejemput.
Padahal udah dihubungi beberapa kali.”, jawab Nadia.
“Oh gitu, yaudah kamu pulang sama aku
aja. Aku anterin deh kamu sampe rumah.”, tawaran Dimas. Karena Nadia masih
ingat dengan ucapan Amel, teman sekelas yang juga kekasih Dimas itu, ia pun
menolaknya.
“Ngga usah, aku nunggu sopir aku
aja. Sebentar lagi juga pasti datang kok”,
jawab Nadia.
“Bener kamu ngga mau aku anterin?
Gratis kok. Gak bayar. Anggap aja aku sopir kamu. Hehe.” , Rayu Dimas.
“Beneran gak usah deh. Makasih
banyak.”, tegas Nadia.
“Yaudah deh, kalau gak mau. Aku
duluan yaa.. dahh..” , jawab Dimas.
Sebenarnya Dimas tidak langsung pergi,
dia diam-diam memperhatikan Nadia dibalik taman sekolah. Satu jam sudah berlalu, sopir pribadi Nadia belum
juga datang. Akhirnya Dimas kembali menghampiri Nadia dan menawarkan lagi
tawarannya mengantarkan Nadia. Karena Nadia sudah menunggu satu jam, akhirnya
Nadia tidak menolak tawaran Dimas. Dimas mengantar Nadia pulang.
Selama di perjalanan mereka
mengobrol tentang kisah-kisah pribadi mereka. Dan di tengah-tengah perjalanan
Dimas berinisiatif untuk mengajak Nadia makan siang. Tanpa ragu, Nadia menerima
tawarannya, karena sejak jam terakhir tadi cacing-cacing yang ada diperutnya
mendemo untuk meminta makan. Akhirnya mereka berhenti di salah satu café
sederhana yang ada di bilangan Jalan Sudirman. Karena udara sangat panas, mereka
memilih makanan bakso dan es jeruk supaya lebih segar. Sambil manyantap makanan
mereka kembali melanjutkan obrolan yang di Motor tadi.
“ Nad, gak ada yang marah kan aku
makan sama kamu berdua gini?”, Tanya Dimas
“Ya ngga lah mas, lagian siapa juga
yang marah. Seharusnya aku yang nanya sama kamu kaya gitu.”, jawab Nadia.
“Kalau aku juga, pasti gak ada yang
marah doong. Kan aku masih single.hehe ”, ketus Dimas.
“Single? Bukannya kamu udah punya
pacar ya? Amel sih siapa kamu?”, Tanya Nadia heran
“Oh,Amel. Dia itu temen aku. Tapi
dari SMP dia emang suka banget sama aku. Dan suka ngaku-ngaku jadi pacar aku.”,
Jawab Dimas.
“Oh, jadi dia bukan pacar kamu. Tapi
tadi pas istirahat aku ngobrol sama dia, kata dia kamu itu pacarnya. Dan aku
jangan deket-deketin kamu.” , adu Nadia.
“Udah, jangan dengerin dia. Dia
emang kaya gitu. Gak suka kalau aku deket-deket sama cewek lain.”, Jawab Dimas
“Oh, gitu yaa. Oke deh.”, sahut
Nadia.
“Oiya, kamu udah punya pacar?”,
Tanya Dimas.
“Belum . Memangnya kenapa?” , Tanya
Nadia.
Dari awal melihat Nadia didepan
gerbang dengan tampang muka melas, Dimas sebenarnya memang sudah jatuh cinta
pada pandangan pertama kepadanya. Inilah yang menyebabkan sejak dari tadi di
kelas, diam-diam ia menatap Nadia dengan senyum manisnya. Apalagi ketika sopirnya
lama menjemput Nadia, Dimas langsung senang dan berharap agar dapat
mengantarkan Nadia pulang. Sampai-sampai ia menunggu Nadia di taman sekolah
selama satu jam. Dan akhirnya ia dapat mengantarkan Nadia pulang, bahkan
sekaligus mengajaknya makan siang. Walaupun baru satu hari, kedekatan Nadia dan
Dimas tidak diragukan lagi. Mereka sudah sangat akrab. Hingga akhirnya, tanpa
ragu Dimas mengungkapkan perasaannya yang baru timbul sejak pagi tadi.
Ia menggenggam tangan halus Nadia dan
berkata, “Nadia, Jujur sejak pertama aku lihat kamu tadi pagi, entah mengapa
aku merasakan sesuatu yang sangat aneh. Jantungku berdetak dengan kencang,
tidak seperti biasanya. Aku ingin selalu menatapmu selama di kelas tadi.
Mungkin ini yang namanya jatuh cinta pada pandangan pertama. Mungkin bagimu ini
terlalu cepat. Tapi yakinlah, perasaan ini benar-benar aku rasakan.”
Nadia tersentak kaget mendengar
ucapan Dimas itu, karena ia baru mengenal Dimas beberapa jam yang lalu. Dan dia
langsung jatuh cinta dan mengungkapkannya sekarang. Sebenarnya Nadia juga
merasakan hal yang sama dengan Dimas, ketika pertama kali dia bertemu Dimas,
jantungnya juga berdentak dengan kencang. Namun dia memikirkan ucapan Amel tadi
pagi kepadanya. Tapi Amel kan bukan pacar Dimas. Lalu Nadia pun menjawab,
“Dimas, sebenarnya aku juga
merasakan apa yang kamu rasakan. Tapi bagaimana dengan Amel?”, Tanya Nadia.
“Amel hanya teman aku, gak lebih..
Hm, kamu mau jadi pacar aku?” , Tanya Dimas.
Karena
Nadia juga merasakan hal yang sama, tanpa memikirkan ucapan amel, Nadia
langsung tersenyum lebar dan mengangguk
pertanyaan dari Dimas pertanda bahwa Nadia menerima Dimas sebagai pacarnya.
Akhirnya hubungan mereka terikat
oleh hubungan PACARAN. Di hari pertama Nadia masuk sekolah, ia langsung
mendapatkan pacar baru. Sekolah Baru Pacar Baru.
Analisa
:
Artikel diatas termasuk artikel non
ilmiah, ini dibuktikan dengan penyajiannya yang berupa fakta pribadi tentang
pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif,
tidak didukung fakta umum, dan menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa
digunakan (tidak terlalu formal).
Penggunaan EYD dan tanda baca pada
artikel non ilmiah harus tepat dan benar. Contohnya adalah penggunaan tanda
baca koma dan petik pada percakapan . Penggunaan yang tepat adalah sebagai berikut :
- "Saya belum siap," kata Mira, "tunggu sebentar!"
- Pasal 36 UUD 1945 berbunyi, "Bahasa negara ialah Bahasa Indonesia."
Jika kalimat ungkapannya disimpan
didepan, maka kalimat ungkapan tersebut diberi tanda petik (“….”) kemudian beri
tanda koma dan jelaskan detail pembicaranya, Sedangkan jika kalimat ungkapannya
disimpan dibelakang, maka detail pembicaranya disimpan di depan kemudian beri
tanda baca koma setelah itu kalimat ungkapan yang diberikan tanda petik .
Pilihan kata atau (diksi) yang
digunakan pada artikel non ilmiah tidak sulit dan mudah dimengerti. Pilihan kata harus tepat karena artikel nonilmiah
bertujuan untuk menyampaikan cerita kepada pembaca.
Dalam setiap pembuatan artikel dianjurkan menggunakan kalimat efektif. Kalimat efektif adalah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan- gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti apa yang ada dalam pikiran pembicara atau penulis. Kalimat sangat mengutamakan keefektifan informasi itu sehingga kejelasan kalimat itu dapat terjamin. Untuk itu penyampaian harus memenuhi syarat sebagai kalimat yang baik, yaitu strukturnya benar, pilihan katanya tepat, hubungan antarbagiannya logis, dan ejaannya pun harus benar.
Dalam setiap pembuatan artikel dianjurkan menggunakan kalimat efektif. Kalimat efektif adalah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan- gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti apa yang ada dalam pikiran pembicara atau penulis. Kalimat sangat mengutamakan keefektifan informasi itu sehingga kejelasan kalimat itu dapat terjamin. Untuk itu penyampaian harus memenuhi syarat sebagai kalimat yang baik, yaitu strukturnya benar, pilihan katanya tepat, hubungan antarbagiannya logis, dan ejaannya pun harus benar.
Alasan saya memilih artikel non ilmiah
karena berbeda dengan ilmiah maupun semi
ilmiah, perbedaannya sangat jelas dari gaya bahasanya yang popular sehingga
lebih mudah untuk ditulis dan dibaca oleh orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar