Bahasa adalah alat
komunikasi lingual manusia, baik secara lisan maupun tertulis. Hal ini
merupakan fungsi dasar bahasa yang tidak dihubungkan dengan status dan
nilai-nilai sosial. Setelah dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari—yang di
dalamnya selalu ada nilai-nilai dan status—bahasa tidak dapat ditinggalkan. Bahasa merupakan kunci untuk
membuka wawasan dan pengetahuan. Hanya dengan bahasalah kita dapat menguasai
ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pada dasarnya, bahasa
memiliki fungsi-fungsi tertentu yang digunakan berdasarkan kebutuhan seseorang,
yakni sebagai alat untuk mengekspresikan diri, sebagai alat untuk
berkomunikasi, sebagai alat untuk mengadakan integrasi dan beradaptasi sosial
dalam lingkungan atau situasi tertentu dan sebagai alat untuk melakukan kontrol
sosial.
Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Negara Republik
Indonesia, sebagaimana yang telah disahkan pada sumpah pemuda 1928. Selain itu
bahasa Indonesia mempunyai kedudukan yang sangat penting bagi waga Negara
Indonesia. Walaupun bahasa Indonesia sudah berperan sebagai alat persatuan
tetapi belum dapat berperan sebagai pengantar ilmu pengetahuan. Hal tersebut
mengharuskan kita menerjemahkan semua buku ilmu pengetahuan di dunia ini ke
dalam bahasa Indonesia. Dengan adanya informasi ilmiah dalam bahasa Indonesia
tersebut, pasti akan ada kemajuan di bidang ilmu pengetahuan yang berarti
meningkatkan mutu bahasa indonesia sebagai bahasa ilmiah. Bahasa dipakai
sebagai alat mengungkap gagasan dan pikiran. Dengan begitu bahasa adalah alat
komunikasi sekaligus alat untuk memahami isi dari komunikasi itu sendiri.
Komunikasi antar-orang, termasuk komunikasi ilmuwan terhadap fenomena alam dan
fenomena kebudayaan.
Bahasa Indonesia dikenal sebagi bahasa aglutinatif. Artinya,
kosakata dalam bahasa Indonesia dapat ditempeli dengan bentuk lain, yaitu
imbuhan. Imbuhan mengubah bentuk dan makna bentuk dasar yang dilekati imbuhan
itu .Karena sifat itulah, imbuhan memiliki peran yang sangat penting dalam
pembentukan kata bahasa Indonesia. Dengan demikian, sudah selayaknyalah,
sebagai pemakainya kita memiliki pengetahuan mengenai ini.Kemampuan berbahasa
yang baik dan benar merupakan persyaratan mutlak untuk melakukan kegiatan
ilmiah karena bahasa merupakan sarana komunikasi ilmiah pokok. Tanpa penguasaan
tata bahasa dan kosakata yang baik akan sulit bagi seorang ilmuan untuk
mengkomunikasikan gagasannya kepada pihak lain. Dengan bahasa selaku alat
komunikasi, kita bukan saja menyampaikan informasi tetapi juga argumentasi,
dimana kejelasan kosakata dan logika tata bahasa merupakan persyaratan utama.
Dalam peranannya bahasa Indonesia dalam penulisan atau dalam
konteks ilmiah sangatlah penting. Dikarenakan dalam penulisan ilmiah
membutuhkan penggunaan tata bahasa Indonesia yang baik. Penggunaan tata bahasa
Indonesia dalam konteks ilmiah ialah penggunaan tata bahasa yang telah
mengikuti aturan EYD yang benar. Dimana dalam segi penggunaan tata bahasa, segi
pemilihan kata, dan segi penggunaan tanda baca.
Dalam berbagai tulisan
ilmiah, bahasa sering diartikan sebagai tulisan yang mengungkapkan buah pikiran
sebagai hasil dari pengamatan, tinjauan, penelitian yang seksama dalam bidang
ilmu pengetahuan tertentu, menurut metode tertentu, dengan sistematika penulisan
tertentu, serta isi, fakta dan kebenarannya dapat dibuktikan dan dapat
dipertanggungjawabkan. Bentuk-bentuk karangan ilmiah identik dengan jenis
karangan ilmiah, yaitu makalah, laporan praktik kerja, kertas kerja, skripsi,
tesis dan disertasi.
Ragam bahasa karya
tulis ilmiah atau akademik hendaknya mengikuti ragam bahasa yang penuturnya
adalah terpelajar dalam bidang ilmu tertentu. Ragam bahasa ini mengikuti kaidah
bahasa baku untuk menghindari ambiguitas makna karena karya tulis ilmiah tidak
terikat oleh waktu. Dengan demikian, ragam bahasa karya tulis ilmiah
sedapat-dapatnya tidak mengandung bahasa yang sifatnya kontekstual seperti
ragam bahasa jurnalistik. Tujuannya adalah agar karya tersebut dapat tetap
dipahami oleh pembaca yang tidak berada dalam situasi atau konteks saat karya
tersebut diterbitkan.
Masalah ilmiah biasanya
menyangkut hal yang bersifat abstrak atau konseptual yang sulit dicari
analoginya dengan keadaan nyata. Untuk mengungkapkan hal semacam itu,
diperlukan struktur bahasa dan kosakata yang canggih.
Ciri-ciri bahasa
keilmuan adalah kemampuaannya untuk membedakan gagasan atau pengertian yang
memang berbeda dan strukturnya yang baku dan cermat. Dengan karakteristik ini,
suatu gagasan dapat terungkap dengan cermat tanpa kesalahan makna bagi
penerimanya.
Ciri ragam
bahasa tulis :
·
Kosa kata yang digunakan dipilih secara
cermat
·
Pembentukan kata dilakukan secara
sempurna
·
Kalimat dibentuk dengan struktur yang
lengkap
·
Paragraf dikembangkan secara lengkap dan
padu
Sifat ragam bahasa
tulis :
·
Cendekia
Bahasa
yang cendekia mampu membentuk pernyataan yang tepat dan seksama, sehingga
gagasan yang disampaikan penulis dapat diterima secara tepat oleh pembaca.
·
Lugas
Paparan
bahasa yang lugas akan menghindari kesalah-pahaman dan kesalahan menafsirkan
isi kalimat dapat dihindarkan. Penulisan yang bernada sastra perlu dihindari.
·
Jelas
Gagasan
akan lebih mudah dipahami apabila dituangkan dalam bahasa yang jelas. Hubungan
antara gagasan yang satu dengan gagasan yang lainnya juga harus jelas. Kalimat
yang tidak jelas, umumnya akan muncul pada kalimat yang sangat panjang.
·
Formal
Bahasa
yang digunakan dalam komunikasi ilmiah bersifat formal. Tingkat keformalan
bahasa dalam tulisan ilmiah dapat dilihat pada lapis kosakata, bentukan kata
dan kalimat.
·
Obyektif
Sifat
obyektif tidak cukup dengan hanya menempatkan gagasan sebagai pangkal tolak,
tetapi juga diwujudkan dalam penggunaan kata.
·
Konsisten
Unsur
bahasa, tanda baca dan istilah, sekali digunakan sesuai dengan kaidah maka
untuk selanjutnya digunakan secara konsisten.
·
Bertolak dari Gagasan
Bahasa
ilmiah digunakan dengan orientasi gagasan. Pilihan kalimat yang lebih cocok
adalah kalimat pasif, sehingga kalimat aktif dengan penulis sebagai pelaku
perlu dihindari.
·
Ringkas dan Padat
Ciri
padat merujuk pada kandungan gagasan yang diungkapkan dengan unsur-unsur
bahasa. Karena itu, jika gagasan yang terungkap sudah memadai dengan unsur
bahasa yang terbatas tanpa pemborosan, ciri kepadatan sudah terpenuhi
Dalam penulisan ilmiah, bahasa merupakan hal yang terpenting.
Oleh karenanya, kita harus menggunakannya dengan baik.
Dalam
penulisan ilmiah—selain harus memperhatikan faktor kebahasaan—kita pun harus
mempertimbangkan berbagai faktor di luar kebahasaan. Faktor tersebut sangat
berpengaruh pada penggunaan kata karena kata merupakan tempat menampung ide.
Dalam kaitan ini, kita harus memperhatikan ketepatan kata yang mengandung
gagasan atau ide yang kita sampaikan, kemudian kesesuaian kata dengan situasi
bicara dan kondisi pendengar atau pembaca.
Jadi
dapat disimpulkan peranan dan fungsi bahasa Indonesia dalam konteks ilmiah
sangatlah penting. Karena hasil baik dari penulisan ilmiah tidak lepas dari
segi penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Sumber :
- http://elcom.umy.ac.id/elschool/muallimin_muhammadiyah/file.php/1/materi/Bahasa_Indonesia/Bab-3_Bahasa.pdf
- http://inparametric.com/bhinablog/down
- http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/10/peranan-dan-fungsi-bahasa-indonesia/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar